Baiklah kawan-kawan
sahabat Blogger Indonesia, kali ini saya akan memberi info tentang cara Salat
Idul Adha.
Kita mulai
saja :
Niat shalat
Idul Adha sebagai imam sbb : أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين إماما للة
تعالي
Untuk Idul
Adha : Ushalli sunnatan li’idil adha rok'ataini imaman lillahi ta'ala
Niat Shalat
Idul Adha sebagai makmum : أصلي سنة عيد الأضحي ركعتين مأموما
للة تعالي
Untuk Idul
Adha : Ushalli sunnatan li’idil adha rok'ataini makmuman lillahi ta'ala
Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha
adalah dua raka’at. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:
Pertama : Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
Kedua : Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir
-selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat
tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu
‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.
Ketiga : Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada
bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia
mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji
Allah.”Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir
membaca bacaan,
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.
Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak
ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku
dan rahmatilah aku).” Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan
bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi
pujian pada Allah Ta’ala.
Keempat : Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat
lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah surat
Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua. Ada riwayat
bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai
surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab,
كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ) وَ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ
وَانْشَقَّ الْقَمَرُ)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid”
(surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).”
Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah
pada raka’at kedua. Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula
membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at
kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ
بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ
وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا
فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun
shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka
haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu
pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat
tersebut di masing-masing shalat.
Kelima : Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa
(ruku, i’tidal, sujud, dst).
Keenam : Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua.
Ketujuh: Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir
-selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
Kedelapan: Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang
telah disebutkan di atas.
Kesembilan : Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
Semoga Bermanfaat Bagi Umat Islam Di Dunia ^_^