Hai semuanya kalain pasti sudah tau batrai itu gimana, kali ini saya akan
membuat postingan tentang cara kerja batrai, yang munkin teman-teman sahabat
blogg4ndonesia tak tau gimana cara kerja batu batrai yang barangnya sekecil itu
mampu membuat hal besar bagi kehidupan manusia :
batrai merupakan kombinasi antara dua sel eletrokimia yang bisa menyimpan
energi, dan mengubahnya menjadi listrik, batrai yang hanya dapat dipakai sekali
saja di sebut batrai
Primer sedangkan batrai
yang bisa di pakai lebih dari satu kali di sebut batrai
Sekunder.
Cara baterai bekerja
Baterai merupakan alat yang merubah energi
kimia menjadi energi listrik. Baterai terdiri dari satu atau lebih voltaic cell
(tergantung besarnya voltase yang diinginkan contohnya baterai aki 6 Volt atau
12 Volt) . Masing-masing voltaic cell terdiri dari dua half cells yang
dihubungkan secara seri oleh penghantar elektrolit. Satu half cells mempunyai
elektroda positif (katoda) yang satunya elektroda negatif (atoda). Daya baterai
di dapat dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Reduksi terjadi pada di katoda dan oksidasi terjadi di katoda. Elektroda
tersebut tidak bersentuhan dan arus listrik dihubungkan dengan elektrolit.
Elektrolit dapat berupa cairan atau padat.
Untuk lebih penjelasan lebih detail tentang baterai (adalah aki; aki
mobil/motor/mainan yang memakai elektrolit cair). Aki terdiri dari sel-sel
dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor
yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V
= 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang
dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).Baterai 12 VoltBaterai 6 Volt.
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat
yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan
karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding
pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub
positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung
teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif
dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif
dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang).Pelat-pelat
tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).
Baterai 12 Volt
Baterai 6 Volt
Saat baterai
mengeluarkan arus
1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas
karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan
keduanya bergabung/berubah menjadi air (H20).
2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit
bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif
maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua
pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.
Pada saat baterai dalam
keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam
sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu
hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun
menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1
kg/dm3. Sedangkan baterai
yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3.
Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah
berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer.
Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel
yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge
maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini
bisa membeku, bak baterai
pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
Saat baterai
menerima arus
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias
sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik
positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan
yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri
dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang
duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2
= Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada
beberapa baterai yang duhubungkan
secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang
harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa
ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran
arus, yaitu :
1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena
bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara
perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).
2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun
negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O)
di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4)
sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah
menjadi sekitar 1,285 (pada baterai
yang terisi penuh).