Secara
 etimologis kimcil merupakan singkatan dari “kimpet cilik”,  kimpol 
cilik, kimplikan cilik, bahkan ada juga yang menganggapnya  sebagai 
singkatan dari kecengan imut, centil, lucu dan masih banyak lagi  
(terserah yang mengartikannya). Secara terminologis kimcil diartikan  
sebagai cewek-cewek ABG, lebih khususnya cewek-cewek ABG yang centil,  
eksis, sok imut, (walau beberapa emang imut beneran sih).
Pengertian  
awalnya, kimcil merupakan kependekan dari kimpet cilik (kimpet =  
tempik/alat kelamin wanita, cilik = kecil) kata kimcil ini digunakan  
hanya sekedar untuk menyebut  "hal" itu saja, tidak kurang dan tidak  
lebih. Lama-kelamaan, kata kimcil ini mengalami pergeseran makna yang  
justru sering diucapkan untuk menyebut gadis2 muda, usia antara 15 – 18 
 tahun (usia anak SMA), yang sering tampil modis ala hipster dengan  
baju-baju model terkini, berlagak sedikit freak, suka cari perhatian  
dengan cara bertingkah (sok) nakal demi sebuah pengakuan atau sekedar  
eksistensi (termasuk di dalamnya : merokok, minum-minuman beralkohol,  
tattoo, bahkan ada juga yang bertingkah sedikit bitchy).
ahkan  dalam 
lingkungan anak band (khususnya band)  terkadang 
kimcil sering dikaitkan dengan groupies, walau mungkin hanya  dalam 
artian pengagum atau numpang beken saja, jarang yang sampai ke  
taraf menggilai hingga rela ditiduri oleh sang idola. Jika
  pada beberapa tahun ke belakang acara musik cutting edge hanya melulu 
 didominasi kaum adam nan sangar, sekarang kita dapat dengan mudah  
menemukan gadis-gadis remaja yang imut, lucu, dan menggemaskan, dengan tampilan fisik/style yang lebih fresh, & wangi khas parfum abg. 
 ~walaupun dengan 
 segala image buruknya, ada juga beberapa dari mereka yang  
mampu membentuk sebuah panitia demi mewujudkan pensi meriah untuk  
sekolah mereka, membuat proposal untuk mencari sponsorship, bikin  
clothing kecil-kecilan, cari duit dengan menjadi frontliner sebuah  
distro/factory outlet, atau hal-hal positif lainnya. Sebenernya bergaul 
 dengan mereka itu menyenangkan, bisa aja kita anggap mereka sebagai 
adik  atau teman-teman kecil kita. Jadi, di sini kita punya kesempatan 
buat  mendidik/mengarahkan mereka ke jalan yang bener, bukan malah 
menyesatkan  dengan mengajak mereka mencoba hal-hal yang belum pantas 
mereka  lakukan.